Kisah Gus Mus Berdakwah di Lokalisasi: Ada Jemaah Pakai Busana Mini

Oleh Admin - Syiar.com
27 Maret 2024 07:53 WIB
Gus Mus. (Foto: Tangkapan layar YouTube NU Online)

SYIAR.COM - KH Mustofa Bisri (Gus Mus) mengisahkan pengalamannya berdakwah di pusat rehabilitasi bagi narapidana.

"Saya pernah mendatangi pusatnya bramacorah. Isinya ya mantan maling, rampok dan sebagainya," kata Gus Mus dalam tayangan di Kanal Youtube NU Online berjudul Gus Mus: Prinsip Hidup La Ilaha Illallah Eps.2, seperti dikutip Rabu (27/3/2024).

"Jadi, yang baca Qur'an diambil dari luar kota, yang jadi pembawa acara juga diambil dari luar kota," ujarnya.

Saat itu, Gus Mus mengaku harus berdakwah di hadapan para jemaah dengan perangai unik. Termasuk jemaah yang membawa benda tajam.

"Saya pidato itu naik meja yang hadir ada yang jongkok, ada yang duduk, ada yang berdiri di depan saya sambil membawa golok, mengawasi kalau salah bicara sedikit saja mungkin akan dibacok," ujar Gus Mus.

Pengalaman lain yang tak kalah menarik adalah saat Gus Mus diundang berdakwah di lokalisasi.

Saat ia sedang ceramah, beberapa jemaah yang hadir tampak mengenakan busana mini dan melakukan aktivitas yang tak biasa.

"Pidato, tetapi hadirinnya ada yang hanya memakai kutang. Ada yang sambil mencari kutu. Wah, habis saya. Itu yang paling berkesan," jelas Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin itu.

Tak hanya itu, dalam video tersebut Gus Mus membagikan kisah unik mubalig dan amplop. Menurutnya, ada beberapa mubalig yang lebih fokus pada amplop ketimbang substansi dakwah yang disampaikan.

"Ada memang yang mubalig itu konsentrasinya pada amplop pertama kali itu. Jadi, mereka banyak cerita tentang amplop itu," tutur Gus Mus.

Gus Mus lantas mengutip cerita lucu dari almarhum Rais Syuriah Pengurus Wilayah Jawa Timur KH Imran Hamzah yang mengalami kekeliruan dengan sopirnya.

"Kiai Imran Hamzah merasa itu jadi bisyarahnya tertukar dengan sopirnya. Jadi, sopirnya itu Alhamdulillah 'kapan ke tempat itu lagi, kiai? Masyaallah amplopnya tebal banget.' Wah iki keliru ini." kelakar Gus Mus.

Meski demikian, Gus Mus menegaskan saat diundang untuk berdakwah tidak selalu berkaitan dengan urusan materi.

"Kalau yang ngundang itu saya tahu, saya kenal, saya familiar misalnya pondok yang saya tahu persis ya, saya kembalikan (amplopnya). Ini untuk pondok aja," pungkasnya.

Bagikan:

Data

Place your ads here

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//