Yuk, Sayangi Hewan Seperti Dicontohkan Rasulullah

Oleh Admin - Syiar.com
22 Maret 2024 06:56 WIB
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

SYIAR.COM - Dalam agama Islam, umat muslim diajarkan untuk selalu merawat dan menjaga bumi. Rasulullah SAW diutus ke muka bumi untuk menyebarkan rahmat kepada semesta. Tak hanya manusia tetapi juga hewan.

Ustaz Muhklisin Azis mengatakan, begitu banyak riwayat yang mengabarkan betapa Rasulullah sangat menganjurkan menyayangi hewan. Manusia dilarang untuk tidak berbuat zalim kepada hewan dan menyakitinya.

Dari Sahl bin ‘Amr (ada juga yang memanggilnya: Sahl bin Ar Rabi’ bin ‘Amr Al Anshari yang dikenal dengan Ibnu Al Hanzholiyah dan dia termasuk orang yang ikut Baitur Ridhwan), ia berkata:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati seekor unta yang punggungnya menempel dengan perutnya (artinya: kelihatan begitu kurus karena tidak terurus). Beliau bersabda:

“Bertakwalah kalian kepada Allah pada binatang-binatang ternak yang tak bisa berbicara ini. Tunggangilah ia dengan baik-baik, makanlah pula dengan cara yang baik.” (HR Abu Daud No 2548. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Imam Nawawi mengatakan dalam Riyadhus Sholihin bahwa hadits ini shahih).

Riwayat lain Abdullah bin Ja’far berkata,

“Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memboncengkanku di belakang beliau. Beliau bercerita kepadaku secara rahasia satu pembicaraan yang tidak akan kuceritakan kepada seorang pun juga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling menyukai menutupi dirinya ketika buang air dengan sesuatu yang tinggi atau dengan kumpulan pohon kurma.

Al Barqoni menambahkan, di dalam hadits tersebut dengan sanad Muslim bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki pagar kebun milik seorang Anshar.

Ternyata di sana terdapat seekor unta. Ketika melihat beliau, unta tersebut merintih dan kedua matanya berlinang.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatanginya, lalu beliau mengusap puncak punggungnya, yaitu punuknya dan tengkuknya. Setelah itu unta itu pun diam (tenang). Kemudian beliau berkata:

“Siapakah pemilik unta ini? Milik siapa unta ini?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar, kemudian berkata, “Unta ini milikku, wahai Rasulullah.”

Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah engkau tidak bertakwa pada Allah terhadap binatang ini yang telah Allah jadikan sebagai milikmu? Unta ini mengaku kepadaku bahwa engkau membiarkannya lapar dan membuatnya kelelahan.” (HR. Muslim no. 342, Abu Daud no. 2549, Ahmad 1: 204, lafazhnya adalah lafazh Abu Daud).

Dari Anas bin Malik, ia berkata,

“Kami pernah ketika singgah di suatu tempat, kami tidak bertasbih -yaitu tidak melaksanakan shalat sunnah terlebih dulu- sehingga kami menurunkan beban-beban dari punggung binatang tunggangan.” (HR Abu Daud No 2551 dan Ahmad 3: 29. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Imam Nawawi menjelaskan, hadits ini dalam Riyadhus Sholihin menjelaskan, meski para sahabat begitu semangat melaksanakan salat sunah, mereka tetap mendahulukan barang dari punggung hewan tunggangan dan mengistirahatkan hewan tersebut.

"Hadis-hadis di atas intinya menunjukkan perintah untuk berbuat baik kepada hewan dan jangan memberinya muatan yang berlebihan. Ini tanda bahwa Islam mengajarkan menyayangi hewan," kata Ustaz Muhklisin.

Bagikan:

Data

Place your ads here

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//