Keuangan Syariah Masih 10 Persen, Wapres: Kiainya Masih Konvensional?
SYIAR.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan bahwa pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia masih berada di angka 10 persen. Pangsa pasar ini, kata Wapres, masih terbilang kecil jika dibandingkan jumlah pemeluk Islam di Indonesia yang mencapai 87 persen.
"Ini yang lain ke mana? Jangan-jangan kiainya masih (menggunakan sistem keuangan) konvensional?" Wapres saat membuka Ijtima Ulama ke-8 Komisi Fatwa se-Indonesia di Pesantren Bahrul Ulum, Sungai Liat, Bangka Belitung, Rabu (29/05/2024).
Karenanya, Wapres meminta para ulama untuk menggunakan system keuangan dan produk syariah. Selain itu, ulama juga diminta untuk menggemakan keuangan syariah agar digunakan masyarakat muslim di Indonesia.
Menurut Wapres, sistem keuangan dan perbankan syariah di Indonesia adalah jawaban bagu muslim untuk menghindari riba yang melekat pada bunga bank. Ia pun mencontohkan adanya keuangan syariah seperti air dan praktik tayamum dalam berwudu.
"Dulu, Ijtima Ulama pernah memutuskan bahwa bunga bank haram, karena memenuhi kriteria utang yang ditangguhkan dan diberi tambahan serta diperjanjikan tambahannya dibuka. Tidak ada sistem syariah, bunga bank (konvensional) boleh karena darurat. Tetapi, ketika sudah ada, batal daruratnya," kata Wapres.
Meskipun, lanjut beliau, pada akhirnnya Indonesia menerapkan dua sistem finansial, yakni konvensional dan syariah, karena penduduknya tak hanya muslim.
Komentar (0)
Login to comment on this news