Menelusuri Tujuh Masjid, Saksi Sejarah Perang Parit di Madinah

Oleh Idealisa Masyrafina - Syiar.com
05 Juni 2024 13:19 WIB
Masjid Al Fath

SYIAR.COM, MADINAH - Kota Madinah memiliki banyak tempat-tempat bersejarah yang patut diketahui oleh umat Islam. Di kota tersebut ada Tujuh Masjid (Al-Masjid al-Sab) yang menjadi landmark kota Madinah.

Terletak di wilayah barat Gunung Sala' di Madinah, Arab Saudi, ini adalah tempat yang populer untuk Ziarah dan dikunjungi oleh jutaan umat Islam setiap tahunnya.
Ketujuh masjid ini terkait dengan Ghazwat al-Khandaq (Perang Khandaq/Pertempuran Parit). Letaknya di sisi barat Gunung Sala', dekat bagian parit yang digali umat Islam pada masa Nabi untuk mempertahankan Madinah ketika pasukan Quraisy dan suku-suku yang bersekutu dengannya berbaris menuju ke sana pada tahun 5 H.

Para sahabat yang membela Madinah ditempatkan di masjid-masjid ini dan untuk mengenang mereka, setiap masjid diberi nama sesuai dengan nama orang yang bertugas di sana, kecuali Masjid Al-Fath. Dari selatan ke utara, penempatan masjid-masjid tersebut adalah Jami' al-Khandaq, Masjid Fatima Az Zahra (Saadz bin Muadz), Masjid Ali bin Abi Thalib, Masjid Umar bin Al Khattab, Masjid Abu Bakar Ash-Shiddique, Masjid Salman Al Farisi, dan Masjid al Fath.

Jajaran pegunungan Sala' yang menjulang kokoh terlihat tepat di belakang Tujuh Masjid. Begitu juga pos-pos pengintaian yang masih ada di puncak masjid. Sedangkan parit yang dibangun Rasulullah SAW telah berubah menjadi jalan.

Parit yang dibangun pasukan muslim sejauh tiga kilometer dan sedalam tiga meter lebih, serta lebar 4,6 meter. Hal itu menjadikan pasukan kuda musuh tidak bisa melompatinya. Parit ini dipersiapkan dalam kurun waktu satu bulan. Tim penggali harus mengeruk batu cadas keras. Setiap 10 orang harus menyelesaikan galian sepanjang 40 meter. Jadi kecepatan menggalinya satu meter lebih sedikit setiap hari.

"Tujuh masjid ini simbol kemenangan umat Islam menghadapi para kafir Quraisy yang datang untuk menghancurkan umat Islam," kata Aswadi Syuhadak, guru besar Universitas Islam Sunan Ampel, Surabaya, dikutip dari laman resmi Kemenag, Rabu (05/06/2024).

Terhadap masjid Salman Al Farisi, Aswadi memiliki kesan tersendiri. "Agar umat Islam memiliki memori yang kuat bahwa betapapun sedikit (3.000 banding 10.000), pasukan muslim bisa mengalahkan kekuatan yang besar atas izin Allah SWT," katanya.


1. Masjid Al Fat'h, Pos Komando Nabi Muhammad

Masjid Al Fath Madinah (dok. visit Madinah SA) Masjid Al Fath Madinah (dok. visit Madinah SA)

Dibangun di atas sebuah bukit di wilayah barat Gunung Sila, Masjid al Fat'h atau dikenal juga dengan sebutan Masjid A'la dan Masjid Ahzab adalah masjid terbesar dari tujuh masjid. Ini menandai lokasi Pertempuran Ahzab dan memberikan penghormatan atas kemenangan bersejarah umat Islam di Madinah.

Menurut sejarah Islam, Masjid al Fat'h pertama kali dibangun pada masa Kekhalifahan Umar (RA) di lokasi pos komando Nabi Muhammad (SAW). Direnovasi Saifuddin Abu al-Hija pada 1154 H dan dipugar pada masa pemerintahan Fahad bin Abdul Aziz al-Saud.

Jabir (RA) meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad (SAW) berdoa selama tiga hari dalam Pertempuran Ahzab. Salah satu doanya adalah: 

“Ya Allah, Pengungkap Kitab, cepat dalam memperhitungkan, buatlah sekutu-sekutu itu melarikan diri, ya Tuhan kalahkan mereka dan goyahkan mereka.”

2. Masjid Salman Al Farisi

Masjid Salman Al Farisi. (Dok. Hajjumrahplanner) Masjid Salman Al Farisi. (Dok. Hajjumrahplanner)

Masjid Salman Al Farisi terletak 20 meter di selatan Masjid al Fat'h. Masjid ini dinamai Salman Farisi (RA), saat ia memimpin pembangunan parit selama Pertempuran Khondaq. 

Masjid Salman Al Farisi dibangun pada masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz dan direnovasi satu kali pada 1154 Hijriah pada masa pemerintahan Saifuddin Abu al-Hija dan pemerintahan kedua Sultan Ottoman Abd al-Majid I. 

Yang mencolok, Keistimewaan Masjid Salman Farsi adalah ukurannya yang kecil, karena memiliki aula sepanjang 7 meter dan lebarnya hanya 2 meter.

3. Masjid Abu Bakar Ash-Shiddique

Masjid Abu Bakr Ash-Shiddique. (Dok. Visit Madinah SA) Masjid Abu Bakr Ash-Shiddique. (Dok. Visit Madinah SA)

Terletak 15 meter barat daya Masjid Salman Farisi, Masjid Abu Bakar dibangun di lokasi tempat khalifah pertama, Abu Bakr (RA), memimpin salat Idul Fitri bersama Nabi Muhammad (SAW). Masjid Abu Bakar dibangun pertama kali pada masa pemerintahan Omar Bin Abdul Aziz (705-709/89-91 H) dan kemudian direnovasi Sultan Mahmoud II pada masa pemerintahannya pada 1838 M/1254 H.

Masjid Abu Bakar menampilkan arsitektur berbentuk persegi dan panjang kurang lebih sembilan meter. Masjid ini dibangun menggunakan batu basal hitam. Bagian dalam Masjid Abu Bakar dicat putih. Ciri khas lain dari Masjid Abu Bakar adalah menara setinggi 15 meter, halaman persegi panjang lebar 6 meter dan panjang 13 meter, serta kubah berornamen setinggi 12 meter.

Menara Masjid Abu Bakar sangat mirip dengan Menara Bab as-Salam Masjid Nabawi. Hanya sedikit orang yang tahu bahwa Masjid Abu Bakar dulunya memiliki bangunan berwarna putih agak tinggi yang diratakan untuk menambah ruang parkir.

4. Masjid Umar bin Al-Khathab

Masjid Umar bin Al Khattab. (Dok. Visit Madinah SA) Masjid Umar bin Al Khattab. (Dok. Visit Madinah SA)

Terletak di barat daya Masjid Nabawi dan 10 meter di selatan Masjid Abu Bakar, Masjid Umar dibangun di lokasi pos komando Umar (RA) selama Pertempuran Parit. Letaknya di ketinggian lebih tinggi dan berada di dataran yang sama dengan Masjid Al Fat'h.

Masjid Umar memiliki arsitektur yang sama dengan Masjid al Fatah, yang menunjukkan bahwa kedua masjid tersebut dibangun dan direnovasi pada waktu yang bersamaan. Menurut sejarah Islam, Umar (RA) berdoa di masjid ini pada masa kekhalifahannya.

5. Masjid Ali bin Abi Thalib

Masjid Ali bin Abi Thalib. (Dok. Visit Madinah SA) Masjid Ali bin Abi Thalib. (Dok. Visit Madinah SA)

Berukuran lebar hanya 6,5 meter dan panjang 8,5 meter adalah Masjid Ali. Terletak di puncak bukit. Paling tinggi di atas masjid-masjid lainnya dan di selatan Masjid Fatima. 

Menurut sejarah Islam, dari sinilah Ali (RA) ikut serta dalam Pertempuran Parit, dan juga memimpin Shalat Idul Fitri pada masa kekhalifahannya. Anda harus menaiki anak tangga kecil untuk masuk ke dalam masjid. Diyakini bahwa Masjid Ali telah dibangun dan direnovasi di samping Masjid al Fat'h.

6. Masjid Fatima Az Zahra atau Masjid Saad bin Muadz

Masjid Fatimah Az-Zahra  Masjid Fatimah Az-Zahra 

Terletak tidak jauh di sebelah barat Masjid Ali adalah Masjid Fatima. Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Saad ibn Mu'adz dan merupakan masjid terkecil dari tujuh masjid. Masjid Fatima berukuran kurang lebih 4 x 3 meter dan dibangun pada masa pemerintahan Sultan Abdul Majid I pada Era Ottoman.

7. Masjid Jami' al-Khandaq

Masjid Jami Al Khandaq  Masjid Jami Al Khandaq 

Masjid Parit atau Jami' al-Khandaq juga dikenal sebagai “Masjid Penaklukan.” Ini adalah salah satu masjid paling modern di situs tersebut. Letaknya di kaki Gunung Sala' di Madinah, Arab Saudi. Jami' al-Khandaq menempati bekas parit di barat laut kota Nabi Muhammad (SAW).

Seperti namanya, masjid ini memberikan penghormatan kepada Pertempuran Parit yang terjadi antara orang-orang kafir dan Muslim Madinah pada masa Nabi Muhammad (SAW).

Place your ads here

Bagikan:

Data

Place your ads here

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//