Asrorun Ni'am: Ulama Pemilik Saham Terbesar Indonesia

Asrorun Ni'am: Ulama Pemilik Saham Terbesar Indonesia

Syiar.com - Ulama diminta untuk terus berperan mewujudkan kemaslahan bangsa, terutama umat muslim Indonesia. Apalagi, adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia tak bisa dilepaskan dari perjuangan ulama dan para syuhada.

Hal itu dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, KH Asrorun Ni’am Sholeh, dalam pidatonya di pembukaan Ijtima Ulama ke-8 Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Indonesia di Pesantren Bahrul Ulum, Sungai Liat, Bangka Belitung, Rabu (29/05/2024).

"Karena ulama pemilik saham terbesar republik ini. Keberadaan negara dan bangsa ini adalah hasil perjuangan para ulama, hasil tetesan darah para syuhada, hasil perenungan suci, istikaharah, dan jihad para ulama," kata Asrorun Ni'am.

Karenanya, menurut beliau, para ulama memiliki tanggung jawab memberikan arah bagi perbaikan bangsa secara terus menerus, seiring dengan peran dakwah yang berkelanjutan.

“Tanpa ada jeda, walau sebentara saja, mengawal dan menjaga agar arah bangsa sesuai dengan cita-cita para ulama, menguatkan yang sudah lurus, meluruskan yang bengkok, mengingatkan yang lupa, dan memperbaiki yang rusak," tambahnya.

Dalam pidato itu, ia juga menyebutkan bahwa Ijtima Ulama merupakan kegiatan yang tepat untuk membahas berbagai masalah strategis kebangsaan dalam perspektif keagamaan. Ijtima ulama adalah medium untuk meneguhkan peran sosial dalam mewujudkan kemaslahatan bangsa.

Asrorun juga menyampaikan bahwa Ijtima Ulama digelar secara rutin setiap tiga tahunan. Dan, ia melanjutkan, forum ini selalu diselenggarakan di pesantren.

"Mengapa pesantren? Karena pesantren simbol pusat keilmuan dan ke-Islaman, pusat keunggulan, tetapi pada saat yang sama adalah simbol kesederhanaan, kebersamaan, dan egaliter," terangnya.

DATA
UPDATES